Rumah gadang di suatu desa di Sumatera Barat, sekitar 1895. Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun, namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas duaSelain Rumah Lamin, masih ada banyak jenis rumah adat dari etnis Dayak lain di provinsi ini. Tentu dengan ciri khas bangunan, serta makna dan fungsi ruangan masing-masing. Daripada penasaran, langsung saja simak baik-baik penjelasan lengkapnya berikut: Nama-Nama Rumah Adat Kalimantan Timur. 1. Rumah Lamin
Nama ini diambil berasal dari bentuk atapnya, namun rumah tersebut memiliki nama lain seperti: Bubungan Limas; Bubungan Haji; Bubungan Jembatan; Rumah Bubungan Limas saat ini merupakan sebutan untuk rumah yang biasanya digunakan oleh masyarakat Bengkulu. Biasanya, rumah adat yang satu ini sering kali digunakan untuk kegiatan upacara adat tertentu.
Nama Rumah Adat Aceh. Masyarakat suku Aceh menyebut rumah adat mereka dengan nama Rumoh Aceh. Layaknya rumah adat suku-suku di Pulau Sumatera, Rumoh Aceh juga merupakan rumah panggung yang memiliki tiga bagian. Panggung pada Rumoh Aceh tergolong tinggi, yaitu sekitar 2,5 hingga 3 meter. Setiap rumah ini selalu terdapat rambat atau ruang utama.
Mengutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id (diakses pada 9/9/21), secara administratif rumah bentang uluk palin tersebut dapat kita temukan di Dusun Sungolo Palin, Desa Sungai Uluk Palin, Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.Seperti yang sudah disebutkan tadi, rumah adat satu ini merupakan warisan budaya dari suku Dayak Tamambaloh Palin atau Dayak Tamam
2rI4.